Bantu Nenek Rubiyem Tetap Bertahan di Usia Senjanya


Di usia 77 tahun, Beliau masih berjuang untuk hidup dengan penuh keteguhan hati.

Tanpa suami, tanpa anak, tanpa saudara kandung yang tersisa.

-
Di usia 77 tahun, Beliau masih berjuang untuk hidup dengan penuh keteguhan hati, dengan berjualan kripik sederhana. Beliau kini hidup seorang diri tanpa suami, tanpa anak, tanpa saudara kandung yang tersisa.
Kakaknya dan adiknya sudah lebih dulu berpulang. Kini, beliau tinggal menumpang di rumah anak dari kakaknya.
satu-satunya keluarga yang masih peduli padanya.
-
Kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang, Program Studi Bisnis Digital semester 3, yang berkomitmen untuk menghadirkan perubahan nyata di masyarakat.
Melalui tugas mata kuliah AIK (Al-Islam dan Kemuhammadiyahan), kami membentuk sebuah program sosial bernama Gerakan Mahasiswa Membantu Dhuafa. Program ini menjadi wadah bagi kami untuk belajar, berbuat, dan berbagi kepada mereka yang membutuhkan.

Tujuan Program

Menjadi penyalur bantuan dari para donatur kepada kaum dhuafa secara jujur, amanah, dan transparan.
Membantu memenuhi kebutuhan dasar kaum dhuafa agar dapat hidup lebih layak dan sejahtera.
Menumbuhkan kepedulian sosial di kalangan mahasiswa dan masyarakat luas.
Menerapkan nilai-nilai keislaman, khususnya prinsip ta’awun (tolong-menolong) dan solidaritas dalam kehidupan sehari-hari.
Memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam merancang dan melaksanakan kegiatan sosial secara langsung di lapangan.
-
Beberapa minggu terakhir, jualan kripik yang jadi satu-satunya sumber hidupnya tak laku sama sekali. Tapi beliau masih bersyukur dengan nikmat yang didapat, karena terkadang rencana manusia terburu-buru, namun rencana Allah selalu tepat. di usia senja, Nenek Rubiyem masih harus memikirkan bagaimana bisa makan besok pagi. Mari bantu beliau sehingga dapat sedikit meringankan bebannya.

Kebaikan Takterputus Membantu Dhuafa

-

Dengan anda membantu ibu Rubiyem

  • Rasa Tenang dan Bahagia di Hati
  • Doa Tulus dari Seorang Dhuafa
  • Investasi Amal yang Tak Pernah Rugi
  • Menjadi Bagian dari Lingkaran Kebaikan
"Wahai anak Adam, Aku sakit tetapi engkau tidak menjenguk-Ku. Aku lapar tetapi engkau tidak memberi-Ku makan. Aku haus tetapi engkau tidak memberi-Ku minum"
-